Definisi Kopling
Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft),
dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa
kopling, sulit untuk menggerakkan elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan
adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan dengan teratur dan
seefisien mungkin.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:
- Mampu menahan adanya kelebihan beban.
- Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh gerakan dari elemen lain.
- Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
- Mampu mencegah terjadinya beban kejut.
Untuk perencanaan sebuah kopling kita harus memperhatikan kondisi-kondisi sebagai berikut:
- Kopling harus mudah dipasang dan dilepas
- Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros
- Kopling harus sederhana dan ringan
- Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan pada poros
Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis:
- Kopling Tetap
- Kopling Tak Tetap
Kopling Tetap
Kopling
tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran
dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti
(tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada
satu garis lurus atau dapat sedikit berbeda sumbunya. Kopling tetap
selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan
pembongkaran.
Kopling tetap terbagi atas: /4/
- Kopling kaku
Kopling
kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan sumbu segaris, dan
dipakai pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik, kopling
ini terdiri atas :
- Kopling bus
- Kopling flens kaku
- Kopling flens tempa
- Kopling luwes
- Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidaklurusan sumbu poros yang terdiri atas:
- Kopling flens luwes
- Kopling karet ban
- Kopling karet bintang
- Kopling gigi
- Kopling rantai
- Kopling universal
- Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar, terdiri dari:
- Kopling universal hook
- Kopling universal kecepatan tetap
Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan membentuk sudut yang cukup besar.
- Kopling Fluida
Penerusan
daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara kedua
poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi
dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak
dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada
waktu terjadi pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena
momen yang akan melebihi batas kemampuan.
Rodagigi
digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat.
Rodagigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya
dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait.
Rodagigi sering digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang
lebih bervariasi dan lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi
yang lainnya, selain itu rodagigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat transmisi lainnya, yaitu :
Ø Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
Ø Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.
Ø Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
Ø Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil.
Ø Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
Rodagigi
harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut tetap antara dua poros. Di
samping itu terdapat pula rodagigi yang perbandingan kecepatan sudutnya
dapat bervariasi. Ada pula rodagigi dengan putaran yang terputus-putus.
Dalam
teori, rodagigi pada umumnya dianggap sebagai benda kaku yang hampir
tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu lama.
REM
Rem
merupakan salah satu komponen mesin mekanik yang sangat vital
keberadaannya. Adanya rem memberikan gaya gesek pada suatu massa yang
bergerak sehingga berkurang kecepatannya atau berhenti. Pemakaian rem
banyak ditemui pada sistem mekanik yang kecepatan geraknya berubah-ubah
seperti pada roda kendaraan bermotor, poros berputar, dan sebagainya.
Berarti dapat disimpulkan bahwa fungsi utama rem adalah untuk
menghentikan putaran poros, mengatur putaran poros, dan juga mencegah
putaran yang tidak dikehendaki. Efek pengereman secara mekanis diperoleh
dengan gesekan, dan secara listrik dengan serbuk magnit, arus pusar,
fasa yang dibalik atau penukaran kutup, dan lain-lain.
Pada umumnya sebuah rem mempunyai komponen – komponen sebagai berikut :
- Backing plate
- Silinder penyetel sepatu rem
- Sepatu rem
- Pegas pembalik
- Kanvas rem
- Silinder roda
- Drum rem
Dimana penjelasan masing-masing komponen tersebut diterangkan di bawah ini.
- Backing plate
Terbuat dari plat baja yang dipress. Backing plate bagian belakang diikat dengan baut pada real axle housing dan backing plate bagian depan diikat dengan baut pada steering knuckle. Sepatu rem dipasangkan pada backing plate yang mana bila terjadi pengereman akan bekerja pada backing plate. Selain sepatu rem juga silinder roda, anchorpin, mekanisme rem tangan dipasangkan pada backing plate.
- Silinder penyetel sepatu rem
Silinder
penyetel sepatu rem berfungsi menjamin ujung sepatu rem dan untuk
penyetelan renggang antara sepatu dengan drum. Pada beberapa macam rem,
sebagai pengganti silinder penyetel sepatu, anchor pin dan kam penyetel sepatu digunakan secara terpisah.
- Sepatu rem
Sepatu
rem berbentuk busur yang disesuaikan dengan lingkaran drum dan
dilengkapi dengan kanvas yang dikeling ataupun direkatkan pada bagian
permukaan dalam sepatu rem. Salah satu ujung sepatu rem dihubungkan pada
anchor pin atau pada baut silinder penyetel sepatu rem. Ujung lainnya
dipasangkan pada roda silinder yang berfungsi untuk mendorong sepatu ke
drum dan juga sepatu rem ini berhubungan dengan mekanisme rem tangan.
- Pegas pembalik
Pegas-pegas
pembalik berfungsi untuk menarik kembali sepatu rem pada drum ketika
pijakan rem dibebaskan. Satu atau dua buah pegas pembalik biasanya
dipasang dibagian sisi silinder roda.
- Kanvas rem
Kanvas
rem dipasangkan pada sepatu rem untuk menambah tenaga gesek pada drum.
Bahan yang digunakan adalah asbes dengan tembaga atau campuran plastik
untuk untuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan tahan aus. Pada
beberapa macam rem, terdapat perbedaan bahan kanvas rem yang dipasangkan
pada sepatu pertama dan sepatu kedua. Kanvas ini dapat diganti jika
sudah mengalami aus.
- Silinder roda
Silinder
roda yang terdiri dari body dan torak, berfungsi untuk mendorong sepatu
rem ke drum dengan adanya tekanan hidrolik yang dipindahkan dari master
silinder. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap satu unit
rem, tergantung dari modelnya. Ada dua macam silinder roda; yang satu
bekerja pada sepatu rem pada kedua arah, dan satunya lagi gerakannya
hanya pada satu arah saja.
- Drum rem
Drum
rem pada umumnya dibuat dari besi tuang. Drum rem ini dipasangkan hanya
diberi sedikit renggang dengan sepatu rem dan drum yang berputar
bersama roda. Bila rem ditekan maka kanvas rem akan menekan terhadap
permukaan dalam drum, mengakibatkan terjadinya gesekan dan menimbulkan
panas pada drum cukup tinggi (200°C-300°C). Karena itu, untuk mencegah
drum ini menjadi terlalu panas ada semacam drum yang di sekeliling
bagian luarnya diberi sirip yang terbuat dari paduan alumunium yang
mempunyai daya hantar panas yang tinggi. Permukaan drum rem dapat
menjadi tergores ataupun cacat, tetapi hal ini dapat diperbaiki dengan
jalan dibubut bila goresan itu tidak terlalu dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar