Panduan untuk menjaga efisiency motor listrik ketika merepair.
(disarikan dari EASA buletin “Technical Service Commite)
Tantangan bagi semua Workshop rewinding motor listrik al:
• Mengerjakan pekerjaan sebaik mungkin
• Menunjukan kepada contumer bahwa semua inspeksi & testing
dilakukan dan didokumentasikan bahwa pekerjaan rewinding tidak
mengakibatkan menurunya efisiensi motor.
Jika efisiensi turun, berarti motor perlu lebih besar tenaga listrik
dari sebelumnya, yang berarti menambah pemborosan pemakain listri.
Dari hasil pengamatan terjadi bahwa hampir semua motor setelah di
rewinding, efiesiensi menjadi turun. Study menyimpulkan hal2 yang
memepengaruhi al: membakar core, design winding, type bearing , airgap
& winding resistance.
Untuk mempertahankan efisiensi EATA membuat “recommended practice” , yang berisi
Yang harus dikerjakan dan yang tidak boleh dilakukan, ketika anda melakukan rewinding:
DO / Kerjakan.
1. Buatlah “quality assurance program”
2. Lakukan program test/kalibrasi semua alat ukur dan alat test.
3. Lakukan test stator core sebelum dan setelah membongkar.
4. Repair atau ganti laminasi yang rusak.
5. Evaluasi impact efisiensi jika merubah design winding
6. Ukur dan catat resistansi/tahanan winding dan temperature ruang
7. Ukur dan catat ampere dan voltage selama test.
DON’T / Jangan
1. Jangan overheat stator core
2. Jangan menggunakan api saat membongkar
3. Jangan mem-sandblast besi core
4. Jangan “short” laminasi, dengan menggerinda atau meng-kikir (filling)
5. Jangan memperbesar airgap
6. Jangan menambah tahanan stator winding.
7. Jangan knurl, peen, mengecat bearing fits
8. Jangan memodifikasi sebelum mendapat persetujuan pemilik.
Diskusi lebih lanjut sbb:
DO
1. Quality assurance program:
Pastikan bahwa workshop melakukan apa yang kita kehendaki. Ukuran kawat ,
ukuran lead wire, material isolasi apakah sesuai dengan spec. Test
qualitas varnish sesuai dengan rekomendasi pabriknya varnish, Semua
harus didokumentasikan saat pembongkaran, pengetesan, inspeksi, dll.
2. Lakukan program test/kalibrasi semua alat ukur dan alat test.
Semua peralatan test, pengukuran dan pengujian harus di kalibrasi secara
rutin oleh yang ber wenang atau bersertifikat, sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun.
3. Lakukan test stator core sebelum dan setelah membongkar.
Dokumentasikan test core stator, untuk memastikan bahwa saat
pembongkaran winding tidak merusak core. EATA memberikan panduan
mengetest core dengan Wattmeter satu phase .
4. Repair atau ganti laminasi yang rusak.
Pisahkan laminasi yang sudah short. Ketika restacking core pakailah
coreplate yang sudah divarnish sebelah. Proses pengeringan saat
varnishing harus mengikuti procedure curing. Stackinglah pada sisi yang
tidak divarnish mengarah yang sisi yang varnishing.
5. Evaluasi impact efisiensi jika merubah design winding
Harus perhitungkan bahwa perubahan wire winding dapat menimbulkan
perubahan efisiensi dan juga mungkin performance. Merubah jumlah
penampang & panjang winding dapat mengubah total resistansi winding.
6. Ukur dan catat resistansi/tahanan winding dan temperature ruang.
Ukur dan dokumentasikan resistansi winding dan temeprature ruang. Karena temperature mempengaruhi harga resistansi
7 Ukur dan catat ampere dan voltage selama final test
Selama final test hal2 pokok harus dimonitor dan dicatat, dari start ,
per ½ jam atau periode waktu tertentu : suhu ruangan, suhu bearing, suhu
winding, vibrasi, arus start, ampere semua phase, voltase semua phase.
Besar Ampere sesuai dengan besar beban, voltage lebih tinggi
menyebabkan ampre no-load lebih besar, voltage tidak balance menyebabkan
arus tidak balance dan lebih besar.
DON”T / Jangan
1 Jangan overheat stator core
Membongkar dengan cara membakar, sangat merugikan. Ini akan
mengakibatkan core-plating mengalami kerusakan, yang mengakibatkan
timbulnya short core-plating pada laminasi. Short pada laminasi
menyebakan core –looses besar. EATA memberikan pedoman, pemanasan tidak
boleh lebih dari 360 C.
2 Jangan menggunakan api saat membongkar
Membongkar dengan api sngat dilarang , kerana nyala api dan suhu tidak dapat dikontrol
3 Jangan mem-sandblast besi core
Laminasi core jika disandblast juga mengakibatkan short, sehingga meningkatkan core-looses.
4. Jangan “short” laminasi, dengan menggerinda atau meng-kikir (filling)
Jangan mengikir atau menggerinda , karena akan menyebabkan short antar
laminasi. Jika membersihkan varnish pada lubang di stator, jangan
memperbesar lubang, karena akan menyebabkan short antar core.
5. Jangan memperbesar airgap
Memperbesar stator bore atau memotong/memperkecil diameter rotor
menyebabkan air-gap bertambah besar. Yang menyebabkan arus magnitasi
bertambah besar, berakibat bertambah besar losses
6 Jangan menambah tahanan stator winding.
Ukurlah diameter kawat dengan teliti, setelah mengupas varnish coating,
total penampang jangan dikurangi, juga jumlah lilitan. Perubahan
penampang dan jumlah lilitan sangat mempengaruhi perubahan tahan
winding, selanjutnya mengubah performance motor.
7 Jangan merusak, mengecat bearing fits
Jangan melakukan sesuatu yang merusak bearing fits, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan bearing lebih awal atau premature.
8 Jangan memodifikasi sebelum mendapat persetujuan pemilik.
Melakukan perubahan atau modifikasi dapat mengakibatkan perubahan2
performance. Perubahan fan mengakibatkan pereubahan suhu motor.
Perubahan bearing dan seal menyebabkan perubahan friction, yang
berpengaruh terhadap efisiensi.
Kesimpulan
Pekerjaan repair ataupun rewinding tidak boleh menimbulakan penurunan
efisiensi , paling tidak harus diusahakan tetap. Effiensi turun berati
memerlukan energi listrik lebih besar yang berarti pemboroasan.
Misal effisiensi Motor awal 87% dan effisiensi setelah direwinding 84%.
Dengan rumus pendekatan ,maka konsumsi energi listrik menjadi : 87/84 x X = 1,04 X
Kalau X misal 300 Kw , maka 1.04 X = 312 Kw
Per hari komsusi sebelum rewinding = 24Hx 300 Kw = 7200 KWH
Per hari konsumsi setelah rewinding = 24H x 312Kw = 7488 KWH
Selisih cukup signifikan sebesar 288 KWH per hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar